masjidil haram

Minggu, 21 November 2010

Tak Mau Kesasar, Ikuti Trik Jamaah Turki


Madinah–Jumlah jamaah yang tersesat di Masjid Nabawi kian hari kian bertambah. Hingga Ahad(17/10/2010) pagi, sudah terdapat sekira 45 orang jamaah haji Indonesia yang tersesat. Lantas bagaimanakah sebaiknya agar jamaah terhindar dari kebingungan saat kembali ke pemondokan? Rasanya, ciri khas jamaah Turki patut dicontoh.

Seperti pantauan okezone di sekitar Masjid Nabawi, Sabtu 16 Oktober petang, sejumlah jamaah haji asal Turki selalu mempunyai ciri khas tersendiri. Baik dari seragam maupun sikap dari kekompakan rombongan mereka. Jamaah haji asal Turki selalu rombongan saat ingin menuju Masjid Nabawi. Jumlahnya pun lumayan banyak, mungkin lebih dari 20-an orang.

Seragam jamaah Turki pun paling berbeda dengan jamaah yang lain. Pink muda. Tak hanya seragam, biasanya ketua rombongan jamaah selalu membawa simbol apakah itu bendera atau alat penanda bahgi jamaah yang akan berkumpul usai salat berjamaah. Tak pernah dilihat jamaah Turki yang pergi seorang diri. Ini berbeda dengan jamaah haji asal Indonesia yang terkadang pergi hanya dengan teman atau suami/istri.

Jamaah Turki juga selalu datang lebih awal dari waktu salat. Satu yang terpenting adalah jamaah disarankan mempunyai tempat bertemu di sekitar Masjid Nabawi jika ada rombongan yang tersesat.

Baju batik yang akan dijadikan seragam jamaah haji Indonesia pada tahun 2011 mendatang setidaknya sedikit membantu para jamaah untuk membedakan rombongan jamaah haji asal Indonesia. Sebab, belum ada jamaah haji asal negara manapun yang menggunakan seragam serupa dengan batik. Jadi, bagi jamaah haji Indonesia tetap berhati-hati dan ingat jalan saat dari pemondokan hingga masjid agar tidak nyasar.

Awas, Penipuan Berkedok Menyimpan Barang di Loker Masjidil Haram


MAKKAH–Kepala Sektor Khusus Jemaah terlepas dari rombongan, M.Ali Saifudin mengingatkan seluruh jemaah haji untuk mewaspadai berbagai tipu daya di kawasan kompleks Masjidil Haram, terutama tawaran menyimpan barang di loker.

Kepada calon haji (Calhaj) yang baru tiba dari Madinah di Mekkah maupun Jeddah yang masuk tanah suci sebagai gelombang kedua, untuk mewaspadai berbagai tipu daya di kawasan kompleks Masjidil Haram, katanya, Minggu malam.

Bentuk penipuan itu antara lain, yang belakangan ini semakin marak adalah tawaran menyimpan barang di loker khusus yang dijaga seorang askar.

Ali mengatakan, banyak jemaah yang tengah sa`i didekati orang tak kenal. Bila jemaah bersangkutan membawa tas, oleh orang tak dikenal diminta agar barangnya disimpan di loker yang tersedia di luar Masjiil Haram.

Memang jemaah tersebut ikut menyaksikan dan menyimpan barang di loker yang tersedia. Tetapi, bila yang bersangkutan kembali ke tempat loker usai mengerjakan sa`i, maka barangnya sudah hilang. Sedangkan askar yang menjaga loker tak mau tahu ketika ditanyai.

Menurut Ali, ketika barang disimpan dan loker terkunci, anak kunci dipegang oleh orang tak dikenal, yang semula menawari jasa simpan barang. Ia berpendapat, jenis penipuan itu merupakan modus baru. Diduga ini merupakan kejahatan terorganisir dan melibatkan orang dalam.

Mana mungkin konci loker bisa dipegangoleh orang sembarangan, katanya lagi. Ia berharap, jemaah haji Indonesia meningkatkan kewaspadaan. Kenali ciri petugas dan orang tak dikenal yang bermaksud jahat.

Saat Armina, Jamaah Tak Perlu Banyak Bawa Barang


MAKKAH–Selain persiapan fisik dan mental, para jamaah calon haji juga perlu dibekali pengetahuan jelang pelaksanaan wukuf di arafah, mabit di Muzdalifah, dan Mina (Armina). Salah satunya adalah pembekalan yang tidak perlu berlebihan.

“Memang banyak jamaah yang tidak paham kemudian membawa koper. Seharusnya secukupnya saja,” kata Kasatgas Mina, Subakin Abdul Muthalib saat ditemui wartawan di Wisma Haji Rusayfah, Makkah, Jumat (12/11/2010).

Sebab, jika para jamaah membawa barang-barang secara berlebih dikhawatirkan akan merepotkan si jamaah itu sendiri. Karena, membawa badan saja sudah letih, ditambah lagi dengan membawa koper atau tas besar.

“Maka saran saya bawa barang secukupnya,” kata Subakin lugas.

Selain disarankan membawa barang secukupnya, para jamaah juga diharuskan untuk meninggalkan barang-barang berharga di pemondokan dan disimpan di tempat yang aman. Sebab, di lokasi tenda Armina bisa jadi kurang aman bagi para jamaah untuk membawa barang berharga seperti perhiasan dan uang.

Jarak antara Kantor Misi Haji Indonesia di Mina dengan jamarat sekira 2 kilometer. Sementara jarak tenda jamaah terjauh di Mina Jadid menuju jamarat sekira 7 kilometer. Mina Jadid merupakan pengembangan dari Mina yang karena faktor alam tidak bisa menampung semua jamaah. Di Mina Jadid ada 10 maktab Indonesia.

Diperkirakan fisik para jamaah akan terkuras saat berjalan kaki dari arah Mina menuju jamarat untuk melakukan lontar jumroh aqobah, wustha dan ula. Jarak dari tenda jamaah terjauh mencapai tujuh kilometer yakni di Mina Jadid. Sedangkan terdekat dilakukan dengan jalan kaki sejauh dua kilometer.

Selain membawa barang yang tidak terlalu banyak, para jamaah juga diharapkan tidak merokok saat melaksanakan proses ritual haji. Sebab, banyak papan pengumuman di Armina yang meminta kepada jamaah tidak merokok. “Memang itu imabuan dari pemerintah Saudi. Saya harapkan jamaah juga mematuhinya,” papar Subakin. mch/Riyanto

Tips Saat Wukuf Agar Tetap Bugar


Wukuf di padang Arafah artinya berhenti atau berdiam diri, adalah salah satu rukun haji, jika dalam rangkaian haji seseorang tidak melakukan wukuf maka hajinya tidak sah.

Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dari Dzuhur sampai matahari terbenam, momen yang paling ijabah ini biasanya digunakan jamaah untuk berdoa, zikir, dan membaca Alquran.

Karena semua jamaah haji berada di padang arafah, maka tidaklah mudah kita datang dan pergi sesuai waktu yang dianjurkan. Biasanya jamaah sudah datang lebih awal bahkan tidak sedikit yang sudah datang sehari sebelumnya.

Di Arafah jamaah menginap dan berlindung dari sengatan matahari di tenda-tenda, perubahan cuaca antara siang dan malam yang ekstrem kadang membuat tubuh rentan terhadap berbagai gangguan penyakit. Apalagi usai wukuf jamaah harus menempuh perjalanan darat menuju Musdalifah dan ke Mina untuk melempar jumroh. Tidak sedikit jamaah yang menempuh jalan kaki daripada menunggu bus pengangkut yang sering macet sampai berjam-jam. Ibadah fisik ini memerlukan stamina tubuh yang prima.

Di Arafah segala fasilias umum seperti MCK sangat terbatas, air menjadi barang langka.

Agar tubuh tetap bugar dan dapat beribadah dengan khusuk, inilah tips selama berada di Arafah:

* Jaga stamina dengan makanan bergizi, banyak makan buah, banyak minum, dan jangan makan dan minum yang Anda belum pernah mengenalnya, ini untuk menjaga agar tidak sakit perut.
* Istirahat cukup
* Membawa masker basah untuk menjaga kelembaban mulut dan tenggorokan.
* Membawa gayung kecil, karena banyak MCK yang gayungnya raib entah kemana.
* Membawa pakaian ihram lebih dari satu
* Membawa kipas, payung, senter, tikar kecil, botol untuk persediaan air minum, serta makanan ringan.
* Membawa obat-obatan ringan yang biasa dikonsumsi jika terjadi gangguan kesehatan.

Lima Jangan Untuk Jamaah Haji




Ada lima hal yang harus diperhatikan para jemaah haji Indonesia ketika berada di tanah suci antara lain :

Pertama, jangan mudah percaya pada pengemis yang mengaku kehilangan semua harta benda mereka dan perlu kembali ke Jeddah, Makkah, Madinah atau daerah lainnya. Lebih baik berikan sadaqah Anda melalui badan resmi seperti amil zakat karena mereka lebih mengetahui siapa yang membutuhkan.

Kedua, jangan berbicara dalam Bahasa Inggris dan asing di toko-toko Saudi Arabia. Biasakanlah berbicara Bahasa Arab, walau setengah-setenga. Jika Anda berbicara dalam Bahasa Inggris, maka pedagang akan menaikkan hara barang dagang hingga 200 persen.

Ketiga, jangan biarkan perempuan berbelanja sendiri tanpa pendamping pria. Sebaiknya belanjalah bersama-sama.

Keempat, jangan memotret dalam Masjidil Haram. Anda harus merelakan tas Anda digeledah oleh petugas keamanan mesjid.

Kelima, jangan naik taksi, sewa unta atau jasa lainnya, kecuali Anda dan si pemberi jasa sudah sepakat dengan harganya. Intinya, tawar dulu dan jangan langsung terima, dan jangan langsung naik.

Enam, jangan menawar jasa pemotretatan dari atas unta secara sembarangan, karena si pelayan akan langsung mengambil gambar Anda dan memaksa Anda membeli fotonya. Anda harus berani bilang, “No Picture”

Tips Melempar Jumroh


Setelah wukuf di Arafah jemaah haji akan melempar jumroh di Mina dan mereka akan berada di Mina selama tiga hari di sini.

Saat ini tempat melempar jumroh dibuat lima lantai yang dapat menampung 300 ribu jamaah. Ada hal yang menarik dari renovasi tempat jumrah, jika anggota jamaah datang dari salah satu pintu, maka mereka tidak mungkin bertemu dengan anggota jamaah yang datang dari pintu lain.

Mereka yang datang dari arah Mina (barat) akan masuk melalui lantai pertama, sementara jemaah dari Mina (selatan) berada di lantai dua.

Lantai tiga diperuntukkan bagi jemaah yang datang dari Mina pusat (Jl. Raja Fahd dan lereng bukit Mina), sedangkan lantai keempat untuk jamaah yang datang dari arah Jl. Raja Abdulaziz.

Rangkaian kamera pengawas memonitor setiap sudut ruangan dan dihubungkan ke pos kendali keamanan untuk mengantisipasi layanan darurat jika terjadi kecelakaan.

Ada tiga tempat ritual pelemparan yaitu jumroh Aqobah, Ula, dan Wustha, dan berikut tips-tips melempar jumrah.

1. Para jemaah mengumpulkan batu-batuan tersebut di hamparan tanah Muzdalifah.
2. Janganlah terburu – buru ketika ingin melempar batu jumrah, bersabarlah.
3. Kenakanlah sepatu ketika melempar jumroh.
4. Jika anda tidak mampu melempar maka terdapat jasa pelayanan yang akan menggantikannya.
5. Setelah selesai para jemaah bisa melakukan tahalul.

Minggu, 07 November 2010

Kiswah Baru Siap Diselubungkan pada Ka'bah


Makkah - Kiswah baru telah jadi dan siap diselubungkan untuk menutupi Ka'bah menggantikan kiswah yang lama. Kiswah atau selubung Ka'bah dibuat hanya satu dalam satu tahun.

Kiswah baru telah diserahkan oleh Khadam Dua Haramain (Presiden Urusan Dua Masjid Suci) kepada Wali Masjidil Haram pada 1 Dzulhijah 1431 H. Kepala Humas Masnaul Kiswah Khamis Al-Zahrani menyatakan, kiswah tersebut akan diselubungkan pada Ka’bah pada 9 Dzulhijah

"Setahun Masnaul Kiswah hanya memproduksi satu kiswah," ujar Khamis Al-Zahrani.

Sebanyak 220 orang dipekerjakan Masna’ul Kiswah untuk membuat kiswah. Bahan baku kiswah dibuat dari benang sutra asli sebanyak 670 kilogram dengan biaya mencapai Rp 50 miliar. Benang sutra didatangkan dari berbagai negara, seperti Italia dan China.

Tinggi kiswah 14 meter dan terdiri dari 47 potong kain yang disambung-sambung. Bagian dua rukun lebarnya 10,78 meter, bagian Multazam 12,5 meter, bagian Hajar Aswad 10,5 meter, dan bagian Bab Ibrahim 13 meter.

Di kain kiswah ditulis kaligrafi surat Alquran yang disulam dengan benang emas 20-25 karat. Surat yang disulamkan itu antara lain Surat Yasin, Surat Fatihah dan Ayat Kursi.

Kiswah luar berwarna hitam dengan lapisan berwarna putih di bagian dalamnya, kiswah di dalam Ka’bah berwarna hijau.

Arab Saudi awalnya tidak membuat kiswah sendiri. Kiswah sebelumnya dibuat di beberapa negara, seperti India dan Mesir.

Baru saat zaman Malik Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud, pada Muharam 1346 H, merencanakan membuat kiswah sendiri. Dan baru puluhan tahun kemudian dibangun gedung Masna'ul Khiswah di Ummul Joud.

Pembangunan dilakukan pada 7 Rabi’ul Akhir 1397 H, ketika Khadam Dua Haramain, Al-Malik Fahd bin Abdul Aziz menjadi perdana menteri Arab Saudi.

Selama bertahun-tahun kain kiswah dibuat dengan alat tenun bukan mesin. Tapi sejak 30 tahun lalu, kain kiswah telah dibuat menggunakan mesin dengan kemampuan 9.986 benang per meternya.

Adanya mesin mempercepat pembuatan kiswah. Sebelum memakai mesin, pembuatan kiswah memakan waktu delapan bulan.

"Dengan mesin, pembuatan kiswah selesai dalam waktu lima bulan,’’ jelas Al-Zahrani.

(iy/nwk)