masjidil haram

Minggu, 30 Desember 2012

Ribuan Merpati, Tanpa Kotoran di Nabawi

  MADINAH- Bila Allah berkendak apapun bisa terjadi. Demikian kekuasaan Allah yang diperlihatkan ketika berada di Madinah, terutama di sekeliling Masjid Nabawi,Madinah, Arab Saudi.

Saat hendak memasuki masjid yang dibangun Nabi Muhammad SAW tersebut, terlihat ribuan burung merpati hinggap di jalan raya. Kawanan besar burung tersebut menanti makanan yang diberikan para pejalan kaki.

Takjubnya, tidak satu pun kotoran hewan bersayap tersebut terlihat di seputar Masjid Nabawi. Padahal, jarak hinggap burung dengan masjid hanya sekira 100 meter. Kotoran dan rontokkan sayap burung tersebut tidak tampak lagi 100 meter menjelang masuk masjid Nabawi.

Kenyataan ini tentu membuat takjub para pendatang termasuk para awak media yang bertugas meliput di Jeddah. Kalimat yang keluar dari mulut para wartawan, "Masya Allah, Masjid Nabawi sangat dijaga Allah. Bahkan burung saja tidak mau membuang kotorannya di sana".

Sebenarnya, beberapa Merpati terbang di atas Masjid Nabawi. Tapi tetap saja tidak terlihat kotoran dimaksud. Hal itu tampaknya menjadi alasan sebagian jamaah yang memutuskan sholat di pelataran masjid, bukan masuk ke dalam.

Beberapa wartawan, termasuk Okezone mencoba menggiring kelompok tersebut ke arah pintu masuk Masjid Nabawi. Tapi usaha tersebut selalu gagal karena kawanan burung terbang dan kembali hinggap di lokasi sama.

Secara logika, di setiap sudut Masjid Nabawi banyak lekukan yang nyaman dijadikan sarang atau tempat berteduh burung tersebut. Kondisi tersebut terlihat di sudut bangunan hotel atau pertokoan. Bahkan, di jendela hotel tempat panitia haji menginap banyak kotoran burung yang sudah mengering.
(uky)

Gua Hira, Perjuangan untuk Meraih Kebenaran

 
JARUM jam masih bertengger diangka 8, namun cahaya matahari yang cukup panas sudah menembus kulit. Pagi yang cerah untuk tetap mengagumi kebesaran Allah, tatkala di depan terbentang sebuah gunung yang tinggi dan besar. Gunung itu tak lain adalah Gunung Cahaya atau masyarakat sekitar menamakannya Jabal Nur.

Gunung yang dipuncakya terdapat Gua Hira memiliki sejarah yang mulia ketika menjadi saksi, Utusan Allah Nabi Muhamad mendapatkan wahyu pertama melalui Malaikat Jibril. Gua Hira menjadi tempat berlabuhnya kebesaran firman Allah, atas lahirnya surat pertama Alquran yakni Surat Al Alaq.

Dalam sejarahnya, berkali-kali Nabi Muhamad menaiki dan menuruni Jabal Nur untuk berdiam, merenung dan berpikir atas kebesaran Tuhan sekaligus mengasingkan diri dari berbagai keruntuhan moral penduduk Mekah. Sampai akhirnya Allah Berkehendak, untuk membenarkan Agama-Nya dengan menurunkan Wahyu ayat pertama berbunyi 'Iqro' yang artinya Bacalah.

Jabal Nur, menjadi salah satu tempat ziarah jamaah haji dunia termasuk Indonesia. Jabal Nur memiliki ketinggian 200 meter dan jarak 6 km dari sebelah utara kota mekah atau  sebelumnya dari rumah Nabi Muhamad bersama Istri tercintanya Siti Khadijah.

Dan memang tak mudah mencapai Gua Hira, tempat Nabi Muhamad mendapatkan wahyu dengan perantara malaikat jibril. Perjalanan ke sana cendrung menanjak, terjal dan curam. Kaki pegal, letih dan peluh keringat menjadi modal utama untuk menuju serta  menaiki puncak Jabal Nur ke Gua Hira. Gunung ini secara nyata merupakan tempat yang tandus, panas, dan terdiri dari bebatuan yang keras dan tajam.

Namun, pada saat keletihan membahana di tengah maupun di puncak  perjalanan, sebuah pondokan yang sederhana menyapa dengan ramah. Di tempat ini dengan disediakan berbagai macam makanan dan minuman termasuk buah-buahan. Di tempat ini kita bisa rehat sejenak, untuk makan cemilan atau minum air putih atau secangkir teh-kopi sambil melihat pemandangan.

Puncak kelelahan, juga dapat dicairkan dengan pemandangan yang indah dari puncak Jabal Nur. Terlihat jelas perumahan dan jam Big Ben yang berada di Masjid Nabawi. Pemandangan alam juga begitu indah, bukit-bukit batu tersusun secara baik yang dibawahnya berbaris rumah dan perkampungan penduduk Arab Saudi.

Setelah menempuh perjalanan yang menanjak dan terjal selama 2 jam lebih, akhirnya puncak jabal Nur dapat terlihat. Keberadaan Gua Hira-pun dapat diketahui, dengan tulisan berbahasa arab yakni Gua Hira dan ayat 1-5 surat Al Alaq.

Bentuk Gua Hira agak memanjang, terletak di belakang 2 batu raksasa yang sangat dalam dan sempit, tidak dapat dilalui lebih dari satu orang. Di dalam gua yang memiliki ketinggian 2 meter ini  hanya dapat memuat 5 orang saja. Ditengah suasana berdesak-desakan sebagian peziarah termasuk asal Indonesia, tetap melakukan sholat sunah 2 rokaat. Mereka larut dan khusu' dalam sujud dan doa-nya yang ditujukan kepada Allah. Suasana sakral, penuh haru dan mata yang berkaca-kaca tumpah ruah mewarnai ketika para peziarah berada di dalam gua.

Betapa tidak, perjuangan yang dilakukan Nabi Muhamad memang tidak mudah dan butuh kerja keras, semangat, kegigihan serta keuletan yang luar biasa dalam men-sia'rkan agama islam. Perjuangan baru dimulai dan menjadi beban yang luar biasa dalam penyampaian wahyu pertama dari Allah kepada kaumnya. Dimana, kaumnya kafir quraish kemudian, menolak, mencaci maki, melakukan kekerasan hingga kepada pengucilan serta harus melampaui peperangan.

Namun pertolongan Allah memang sangat dekat dan memberikan jalan dalam setiap perjuangan setelah melewati berbagai ujian. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.' (QS. al-Baqarah: 214)

Dan sebagai umatnya Nabi Muhamad, kita harus tetap berjuang, dalam menghadapi ujian hidup dengan melewatinnya dan mengambil hikmah secara baik. Hal ini sebagai langkah kita untuk membesar keimanan kita kepada Allah. "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut:2-3).

(Akmal Irawan/Sindoradio/ful)

Toko Sembako Indonesia di Madinah

 
RINDU atas produk barang, makanan serta beragam jenis sayuran asal Indonesia menjadi hal yang lumrah ketika jauh dari tanah air. Untuk mengobati rasa rindu ada toko yang membantu jamaah dalam memenuhinya. Toko tersebut adalah Toko Indomesia Asean Center. Di toko ini, menyediakan berbagai kebutuhan produk barang dan sayuran yang ada di indonesia.

Di atas  toko tersebut adalah Terpampang Tulisan Besar, Toko Indonesia Asean Center;  Sedia Barang dan Makanan Indonesia, Malaysia, Filiphina, dan Thailand. Toko Indonesia ini  terletak disekitar jalan Masane dan tidak jauh dari Masjid Nabawi serta memiliki tempat penjualan yang cukup luas yakni 2 ruang toko di jadikan satu.

Di toko ini menjual berbagai produk yang ada di Indonesia, dari makanan kecil hingga minuman dan mie instant. "Toko ini menjual produk barang,  kebutuhan bahan baku  memasak, seperti ikan asin,  sepaket sayur asem, toge, tahu, tempe," jelas penjaga warung Faisal Bamasak yang juga asli Bali- Indonesia.

Faisal yang juga keturunan Arab Bali, mengakui bahwa toko sembako yang dijaganya dimiliki oleh orang keturunan indonesia-arab. "Toko ini milik pengusaha Indonesia dan telah memiliki beberapa cabang di Arab Saudi," ungkapnya.

Toko ini telah berdiri sejak 20 tahun lalu dan mendapatkan tempat dihati warga indonesia, asia dan warga arab. " Alhamdulillah, meskipun tidak terlalu besar tapi dapat memenuhi kebutuhan dan senanglah  pelanggan," imbuh Faisal.

Toko Indonesia Asean Center tidak hanya di datangi dan disukai pengunjung asal Indonesia maupun asia melainkan juga dari warga arab saudi dan lintas benua. Kehadiran mereka menjadi puncak dan memberikan keuntungan, ketika musim haji dan umroh. Untuk maslah harga, toko indonesia ini masih tidak terlalu mahal dan dapat terjangkau oleh warga indonesia dan asia di sana.

Salah satu pembeli asal Indonesia, Firza Arifin mengakui komplitnya barang yang tersedia di Toko Indonesia ini. "Alhamdulillah harganya tidak terlalu mahal. Yang pasti barang yang saya butuhkan seperti produk sampo, sabun, minuman, obat-obatan indonesia, sayuran serta bahan baku dapat terpenuhi," jelas Firza Arifin.

(Akmal Irawan/Sindoradio/ful)

Jabal Magnet, Fenomena Unik di Kota Nabi

FENOMENA alam tak kunjung habis di tanah suci kota Nabi Madinah Al Munawaroh Arab Saudi. Kekuatan dan keberadaan alam yang ditunjukan merupakan wujud kebesaran Allah, bagi umat-Nya untuk berpikir dan bersyukur. Salah satu tempat dari Alam yang memiliki kekuatan magnet adalah Jabal (Gunung) Magnet, menjadi yang fenomenal dan banyak dibicarakan jamaah haji dan umroh. Kelebihannya, yakni mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 100-120 km per jam dengan posisi persneling netral.

Jalan dari Kota Madinah menuju kawasan ini, untuk sampai ke lokasi tidak sampai 45 menit dengan mobil kecil atau bus. Pemandangan di kedua sisi jalan menuju kawasan ini juga cukup indah dan menakjubkan. Sebelah kanan dan kiri jalan dikelilingi oleh gunung berbatu. Terdapat juga areal peternakan domba, unta, serta kebun kurma yang membuat gurun menjadi agak menghijau.

Namanya memang tak setenar dengan tempat bersejarah lainnya yang ada di kota suci Madinah dan Mekah, seperti Jabal Uhud, Baqi’ Jabal Rahmah, dan lainnya. Tapi, belakangan ini, Jabal magnet yang terletak sekitar 30 KM dari kota Madinah menuju arah kota Tabuk mengundang jemaah haji maupun umrah untuk datang merasakan kelebihannya.

Memang Jika dilihat secara kasat mata, Jabal Magnet sebetulnya tidak jauh beda dengan daerah lainnya, yakni berupa bukit-bukit batu gersang seperti yang banyak mengelilingi Kota Medinah.  Hanya ketika kendaraan sampai di jalan raya di antara perbukitan tersebut, baru akan merasakan ada suatu keanehan.

Keanehan terjadi dan begitu nyata, ketika mobil kendaraan yang saya tumpangi bersama teman MCH menuju ke arah jabal magnet  terasa berat (ada penolakan daya magnet). Sedangkan, jika  menuju kembali ke arah ke madinah akan terasa dorongan magnet yang begitu kuat. Untuk arah balik misalnya, jalan mobil akan berjalan dengan kecepatan tinggi menjauhi Jabal Magnet, meskipun persneling mobil dalam posisi netral. Kecepatan kendaraan-pun bisa mencapai 100-120 km perjam meski baru sekitar 3 km.

Lukmanul Hakim, Sopir petugas haji yang juga seorang mukimin menegaskan mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi, meskipun persneling dalam posisi netral. "Ini dalam posisi netral dan kaki saya angkat ya," jelas Lukman.

Namun kian lama kecepatan kendaraan makin tinggi. Bahkan, baru sekitar 2 km, kecepatan mobil ini sudah menunjukkan angka 100-120 km per jam. Secara umum, memang medan jalan menuju Kota Medinah agak menurun, namun dengan kondisi demikian tidak wajar akselerasi mobil begitu cepat sampai 120 km. " Tidak wajar mobil ini memiliki kecepatan tinggi, di jalan yang sebenarnya tidak begitu menurun" tegas Lukman.

Bahkan, untuk menghilangkan rasa penasaran, mobil itu tetap dibiarkan dalam posisi netral dan melaju kecepatan tinggi. Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka mobil kemudian dihentikan dan melanjutkan perjalanan  dengan menggunakn persneling 1 dan seterusnya.

Belum diketahui secara jelas apa hubungan antara magnet dengan laju kendaraan. Sampai saat ini juga belum ada penelitian tentang daya dorong magnet itu oleh dari ahli. “Tidak ada penelitian. Ini juga sekadar informasi dari mulut ke mulut hingga banyak orang yang tertarik main ke sini,” cerita lukman.

Namun, dari sejumlah informasi yang berkembang di Madinah, menyebutkan, dulunya Jabal Magnet ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang Arab Baduy. Saat itu si Arab ini menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil, tapi tidak memasang rem tangan.

Ketika sedang enak-enaknya pipis, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. “Ia berusaha mengejar, tapi tentu saja tidak berhasil. Dan menurut kisahnya, mobilnya tersebut baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan,” ungkap Lukman.

pemerintah Arab Saudi menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata semata. Arab Saudi sudah membangun jalan raya yang begitu lebar agar pengunjung bisa merasakan dorongan magnet ketika melaju dengan kendaraannya. Di bagian ujung dibuat jalan melingkar untuk putaran ketika pengaruh medan magnet sudah lemah.

Fenomena Alam yang unik, tentang Bumi isinya, adanya siang dan malam menjadi sesuatu untuk memperbesar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. "Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai pada-Nya. Dan menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Ar-Ra’d, 13: 3-4)
(Akmal Irawan/Sindoradio/ahm)

Roti Tamis, Cita Rasa Khas Warga Arab

MATAHARI belum begitu tinggi, namun rasa lapar telah 'menusuk' lambung yang belum terisi makanan. Suasana yang ramai, telah terlihat di sejumlah warung, yang menyuguhkan sarapan pagi bagi warga Madinah Arab Saudi. Antrean tampak terlihat dan dengan sabar, mereka menunggu giliran untuk membeli roti khas Arab dalam memenuhi kebutuhan mendesak perutnya.

Di Kota Madinah, warganya memiliki tradisi yang unik dalam menemani cerahnya pagi. Sebuah roti pipih dengan bumbu khas serta hangatnya teh manis menjadi menu utama sarapan di pagi hari bagi warga arab.

Roti itu dikenal dikalangan warga Arab Saudi dengan Roti Tamis. Tamis adalah roti bulat pipih dengan diameter sekitar 30 centi meter. Tamis asal-muasalnya adalah makanan khas orang Arab Yaman, kini sudah jadi makanan sehari-hari orang Saudi, termasuk di Madinah. Dengan bahan dasar dari tepung gandum yang diadoni dan di ratakan dan dibuat tipis, lalu kemudian dibakar di dalam tungku tanah.

Proses pembakarannya yakni, dengan cara menempelkan bahan roti, di dinding tungku yang sudah panas dengan semburan api dari bawah. Ketika  sudah terlihat matang merata dengan warna agak coklat dan agak hitam, baru diangkat dari tungku. Roti tamis kemudian siap disuguhi dan dinikmati warga arab untuk menambah selera makan di pagi hari.

Roti tamis memiliki rasa khas, renyah dan sedikit ada aroma hangus. Untuk menemani roti tamis pasangan bumbunya di beri nama Ful. Roti tamis dan ful, bukan tidak bisa dipisahkan antara keduanya, namun lebih bijak membiarkan keduanya bebas berkolaborasi, akan menghasilkan satu kesatuan rasa yang harmonis di rongga mulut. Ful yang gurih rasanya adalah olahan dari sejenis kacang merah, kacang merah yang dihaluskan dibuat semacam bubur kental. Ful kemudian ditaburi sedikit bubuk “kamon” sejenis jinten dan garam dibubuhi juga acar tomat yang halus dengan sedikit minyak zaitun. Ful siap dicocol tamis.

Tamis sendiri dibuat dengan beberapa variasi rasa, ada yang agak manis disebut biskot, ada yang bertabur wijen, ada yang biasa agak tebal ada juga yang beraroma keju. Selain dengan ful, roti tamis juga bisa dimakan dengan keju krim dan madu, atau celup begitu saja kedalam teh manis panas. Adapun ful ketika kita pisahkan dari tamis, posisi tamis bisa kita ganti dengan “aisy” roti arab, atau roti lainnya. Tetap enak menggoyang lidah.

Roti Tamis biasanya disajikan secara hangat oleh warung yang ada, pada pagi dan sore hari. Harganya dapat dibilang murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Dengan mengeluarkan 2 -5 riyal maka roti tamis hangat dengan bumbunya ful, dapat langsung kita santap dan menikmatinya rasanya.

Roti tamis akan lebih terasa, jika menyantapnya bersama teman disertai segelas teh manis hangat. Jadi, jika anda adalah bagian dari jamaah haji dan umroh yang berada di tanah suci, tak ada salahnya jika nantinya mencicipi makanan khas warga Arab Saudi.

(Akmal Irawan/Sindoradio/ful)

Salat di Masjid Quba', Pahalanya Sebesar Umrah

MADINAH - Pahala umrah, tak hanya bisa didapatkan di Masjid Al-Haram. Bagi jamaah yang salat sunat di Mesjid Quba’, maka pahalanya sama dengan umrah. Hadis tentang ibadah yang satu ini, sangat kuat. Bahkan, tuntunan Rasulullah SAW yang disertai terjemahan bahasa Inggris itu, dipampang secara khusus di tembok masjid.

Quba’, merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah. Masjid ini dibangun pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi oleh Nabi dan para sahabat saat hijrah dari Makkah ke Madinah. Masjid yang berdiri sekira lima kilometer di bagian tenggara kota ini, disebut dalam Alquran sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa. Seperti tertuang dalam Firman Allah SWT, "Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba') sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri." (At Taubah, 108).

Diceritakan dalam hadis yang disampaikan Ibnu Umar RA, dan diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi sering berjalan kaki atau mengendarai hewan tunggangan untuk berziarah di Masjid Quba’ pada hari Sabtu, kadang Senin.

Dalam cerita lain, Rasulullah sering salat sunat di Masjid Quba’ untuk menunggu sahabat Ali bin Abu Thalib RA, yang rumahnya berada di belakang masjid ini. Dalam hadis yang riwayatkan Tarmizi, Rasulullah pernah bersabda, "Orang yang mengambil wudhu di rumahnya, dan mendirikan salat di dalamnya, ganjarannya sama dengan umrah”.

Menurut cerita, hadis ini keluar setelah warga Quba’ menyampaikan kepada Rasulullah bahwa warga Makkah sangat beruntung bisa melaksanakan umrah setiap waktu di Masjid Al-Haram. Sementara, jarak Madinah-Makkah, sangat jauh. Dengan kendaraan bus saat ini saja, bisa ditempuh lima jam perjalanan, apalagi di zaman Rasul. Dengan sabda tersebut, maka masyarakat Quba’ bisa mendapatkan pahala umrah setiap waktu dengan mendirikan salat di masjid ini.

Dalam buku yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, Mesjid Quba’ telah direnovasi dan diperluas di masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal (Rp21,3 miliar) yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.

Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu, terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu pendukung. Tiga pintu utama berdaun besar, dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki, sedangkan satu pintu lainnya, sebagai pintu masuk jamaah perempuan.

Di seberang ruang utama masjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar-mengajar.  Di samping masjid tersebut, juga terdapat ratusan makam yang menurut kisah ada beberapa makam sahabat di dalamnya.
(Akmal Irawan/Sindoradio/mbs)