masjidil haram

Minggu, 30 Desember 2012

Jabal Magnet, Fenomena Unik di Kota Nabi

FENOMENA alam tak kunjung habis di tanah suci kota Nabi Madinah Al Munawaroh Arab Saudi. Kekuatan dan keberadaan alam yang ditunjukan merupakan wujud kebesaran Allah, bagi umat-Nya untuk berpikir dan bersyukur. Salah satu tempat dari Alam yang memiliki kekuatan magnet adalah Jabal (Gunung) Magnet, menjadi yang fenomenal dan banyak dibicarakan jamaah haji dan umroh. Kelebihannya, yakni mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 100-120 km per jam dengan posisi persneling netral.

Jalan dari Kota Madinah menuju kawasan ini, untuk sampai ke lokasi tidak sampai 45 menit dengan mobil kecil atau bus. Pemandangan di kedua sisi jalan menuju kawasan ini juga cukup indah dan menakjubkan. Sebelah kanan dan kiri jalan dikelilingi oleh gunung berbatu. Terdapat juga areal peternakan domba, unta, serta kebun kurma yang membuat gurun menjadi agak menghijau.

Namanya memang tak setenar dengan tempat bersejarah lainnya yang ada di kota suci Madinah dan Mekah, seperti Jabal Uhud, Baqi’ Jabal Rahmah, dan lainnya. Tapi, belakangan ini, Jabal magnet yang terletak sekitar 30 KM dari kota Madinah menuju arah kota Tabuk mengundang jemaah haji maupun umrah untuk datang merasakan kelebihannya.

Memang Jika dilihat secara kasat mata, Jabal Magnet sebetulnya tidak jauh beda dengan daerah lainnya, yakni berupa bukit-bukit batu gersang seperti yang banyak mengelilingi Kota Medinah.  Hanya ketika kendaraan sampai di jalan raya di antara perbukitan tersebut, baru akan merasakan ada suatu keanehan.

Keanehan terjadi dan begitu nyata, ketika mobil kendaraan yang saya tumpangi bersama teman MCH menuju ke arah jabal magnet  terasa berat (ada penolakan daya magnet). Sedangkan, jika  menuju kembali ke arah ke madinah akan terasa dorongan magnet yang begitu kuat. Untuk arah balik misalnya, jalan mobil akan berjalan dengan kecepatan tinggi menjauhi Jabal Magnet, meskipun persneling mobil dalam posisi netral. Kecepatan kendaraan-pun bisa mencapai 100-120 km perjam meski baru sekitar 3 km.

Lukmanul Hakim, Sopir petugas haji yang juga seorang mukimin menegaskan mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi, meskipun persneling dalam posisi netral. "Ini dalam posisi netral dan kaki saya angkat ya," jelas Lukman.

Namun kian lama kecepatan kendaraan makin tinggi. Bahkan, baru sekitar 2 km, kecepatan mobil ini sudah menunjukkan angka 100-120 km per jam. Secara umum, memang medan jalan menuju Kota Medinah agak menurun, namun dengan kondisi demikian tidak wajar akselerasi mobil begitu cepat sampai 120 km. " Tidak wajar mobil ini memiliki kecepatan tinggi, di jalan yang sebenarnya tidak begitu menurun" tegas Lukman.

Bahkan, untuk menghilangkan rasa penasaran, mobil itu tetap dibiarkan dalam posisi netral dan melaju kecepatan tinggi. Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka mobil kemudian dihentikan dan melanjutkan perjalanan  dengan menggunakn persneling 1 dan seterusnya.

Belum diketahui secara jelas apa hubungan antara magnet dengan laju kendaraan. Sampai saat ini juga belum ada penelitian tentang daya dorong magnet itu oleh dari ahli. “Tidak ada penelitian. Ini juga sekadar informasi dari mulut ke mulut hingga banyak orang yang tertarik main ke sini,” cerita lukman.

Namun, dari sejumlah informasi yang berkembang di Madinah, menyebutkan, dulunya Jabal Magnet ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang Arab Baduy. Saat itu si Arab ini menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil, tapi tidak memasang rem tangan.

Ketika sedang enak-enaknya pipis, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. “Ia berusaha mengejar, tapi tentu saja tidak berhasil. Dan menurut kisahnya, mobilnya tersebut baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan,” ungkap Lukman.

pemerintah Arab Saudi menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata semata. Arab Saudi sudah membangun jalan raya yang begitu lebar agar pengunjung bisa merasakan dorongan magnet ketika melaju dengan kendaraannya. Di bagian ujung dibuat jalan melingkar untuk putaran ketika pengaruh medan magnet sudah lemah.

Fenomena Alam yang unik, tentang Bumi isinya, adanya siang dan malam menjadi sesuatu untuk memperbesar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. "Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai pada-Nya. Dan menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Ar-Ra’d, 13: 3-4)
(Akmal Irawan/Sindoradio/ahm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar